Manusia Dan Kebudayaan
Manusia Dan
Kebudayaan
Nama :
1. Kurnianing Widhi Rima (13216974)
2. Reggi Setiya Wardana (16216142)
3. Saskia Arrum Febrianti (16216858)
Kelas : 1EA12
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Manusia Dan Kebudayaan
·
Pengertian
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan
paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak
tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
ü NICOLAUSD.& A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
ü ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
ü UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Secara lebih jelas dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi :
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi :
·
Kebudayaan
materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan
manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan
lain-lain.
·
Kebudayaan
non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak
dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan,
dan
sebagainya
2.
Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya
mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3.
Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakan kemunkinannya
sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak
mungkin manusia dapat mempertahankan kehidupannya.
· Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan
ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.
Kesenian
2.
Sistem
teknologi dan peralatan
3.
Sistem
organisasi masyarakat
4.
Bahasa
5.
Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.
Sistem
pengetahuan
7.
Sistem
religi
Pada jaman modern seperti ini budaya
asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang
sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja
anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya
bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan
kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan
mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal
7 unsur budaya universal yaitu :
1.
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka. sehingga lahirlah kesenian yang dapat
memuaskan.
2.
Sistem
teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia
dengan makhluk hidup yang lain.
3.
Sistem
organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan
sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan
kelebihan masing masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi
dan bersatu.
4.
Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah
sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah
ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.
Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia
dengam makhluk hidup yang lain.
6.
Sistem
pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran
yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula,
sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.
Sistem
religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
· Faktor Perubahan
Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah
adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda,
sehingga terjadilah keadaan yang ti- dak sesuai dengan fungsinya bagi
kehidupan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi
dalam suatu bangsa tidak luput dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut
Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi m- enjadi 2, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern.
1. Faktor intern merupakan faktor yang
berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang
diantaranya:
a)
Perubahan
penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.
b)
Adanya
penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah
ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan proses
pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation).
c)
Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang
yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul,
atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
d)
Pemberontakan
atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada
suatu negara.
2.
Faktor
ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi
sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
a)
Peperangan.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik
seluruh wujud budaya
b)
Perubahan
alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan
manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah
sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan
masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan
keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
c) Pengaruh budaya lain, seperti:
Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat
masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan budaya yang lama sama sekali
(Asimilasi).
· Hubungan antara
manusia dan kebudayaan
Hubungan adalah
kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses
pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan
manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya,
orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi
menjadi hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua
pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai
dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif
terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain
merasa dirugikan.Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak
yang berinteraksi.Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan
kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut,
hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.
Secara sederhana hubungan
antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan
kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.
Di dunia sosiologi
manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun
keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia
dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar
faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di
Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan
di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih
terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan
seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap
menilai(sense of value)
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan
sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu
agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter
berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer
mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
· Kedudukan manusia
dalam kebudayaan
Manusia memiliki empat kedudukan dalam
kebudayaan, yaitu;
1.
Sebagai
penganut kebudayaan, sebagian besar aktifitas yang dilakukan manusia adalah
kebudayaan dan kebudayaan akan terus ada selama manusia itu sendiri ada
2.
Pembawa
kebudayaan, manusia hidup di suatu
tempat yang berarti ia telah menciptkan kebudayaan di tempat yang ia tinggali
dan tatkala ia berpindah ke tempat lain saat itulah ia membawa dan menyebarkan
kebudayaan.
3.
Manipulator
kebudayaan, manusia sebagai Pencipta
kebudayaan dapat memanipulator kebudayaan yang telah ada sesuai dengan
perkembangan jaman dan akfititas yang ia lakukan
4.
Pencipta
kebudayaan, kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya.
Kesimpulan:
Setiap
manusia dari ufuk timur ke ujung barat memiliki nilai kebudayaan dan moral yang
dipakai oleh mereka masing –masing yang berbeda tentunya. Karena dari kebiasaan
mereka bersosial dan berkomunikasi terlahir budaya daerah tersendiri dari mulai
kalangan bawah hingga kalangan atas, dari kalangan pedalaman hingga perkotaan,
dari kalangan orang tak mampu mapun hingga kalangan konglomerat. budaya merupakan kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap kalangan yang menjadi akar dan nilai kebudayaan
tersendiri bagi mereka. Jadi, budaya itu merupakan kebiasaan yang sudah
dilakukan oleh generasi sebelumnya atau bahkan oleh nenek moyang mereka. Karena
budaya itu terlahir dari sebelum – sebelumnya, yang telah dilakukan beberapa
tahun ataupun berpuluh – puluh tahun yang lalu. Karena kebiasaan suatu kalangan
tertentu belum bisa dikatakan sebagai budaya, mengapa tidak bisa? Karena budaya
terlahir tidak secara langsung atau pun serba instan, melainkan sudah dilakukan
oleh orang terdahulu mereka seperti adat istiadat, kesopanan, moral kehidupan,
etika, maupun estetika.
REFERENSI
http://sosializer.blogspot.co.id/2015/07/hubungan-manusia-dengan-budaya.html
Komentar
Posting Komentar